Rabu, 23 November 2011

kepribadian nilai dan gaya hidup

Kepribadian, nilai, dan gaya hidup merupakan sistem yang penting untuk mengerti mengapa orang memperlihatkan perbedaan dalam konsumsi produk dan preferensi merek. Gaya hidup dan kepribadian yang mendasari atau nilai yang mereka refleksikan kerap lebih tampak. Bahkan kepribadian lebih tampak daripada motivasi atau pengetahuan. Kepribadian walaupun dimengerti dalam bahasa sehari-hari, namun terbukti sulit secara empiris untuk dihubungkan dengan perilaku konsumen. Konsep yang lebih komprehensif telah berkembang yang disebut gaya hidup, yang mencakupi variabel pribadi, sosial, dan demografi yang mungkin pula mempengaruhi perilaku konsumen. Komunikasi produk dan pemasaran kerap dibangun di atas asumsi individualitas di dalam kepribadian atau gaya hidup konsumen.
Setiap Individu adalah pribadi yang unik. Manusia pada hakekatnya adalah kertas kosong yang di bentuk oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku berbeda satu sama lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang memang berbeda.
Perilaku konsumsi kita adalah fungsi dari siapa kita sebagai individu. Pikiran, perasaan, sikap, dan pola perilaku menentukan apa yang kita beli, ketika kita membelinya, dan bagaimana kita menggunakannya. Faktor internal memiliki dampak besar pada perilaku konsumenPengaruh kelompok pada perilaku konsumen individu Grup pengaruh pada perilaku konsumen dapat berdampak motivasi, nilai, dan pengolahan informasi individu;. Mereka bisa datang dari kelompok-kelompok yang telah menjadi milik konsumen atau dari kelompok-kelompok yang mereka bercita-cita untuk menjadi bagian (kelompok aspirasi). Kelompok dapat memberikan berbagai pengaruh pada individu, termasuk:
(1) informasi mempengaruhi mana kelompok bertindak sebagai sumber untuk pendapat ahli;
(2) perbandingan pengaruh seperti bahwa kelompok menyediakan kesempatan untuk mengelola individu konsep diri sehubungan dengan identitas kelompok, dan,
(3) pengaruh normatif, dimana kelompok menetapkan pedoman dan sanksi untuk perilaku individu cocok atau tidak.

Pengaruh kelompok pada perilaku konsumen cenderung bervariasi dengan berbagai kelompok dan produk-faktor terkait. Sebagai contoh, kelompok yang lebih ini dianggap menjadi sumber, kredibel terhormat persetujuan atau ketidaksetujuan kepada konsumen, semakin besar kemungkinan bahwa konsumen adalah sesuai dengan nilai-nilai kelompok. Selain itu, lebih sering anggota kelompok berinteraksi, dan menggunakan lebih luar terlihat dari produk ini adalah untuk anggota kelompok dan non kelompok, semakin besar pengaruh kelompok pada perilaku konsumsi individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar