1. Pengertian Etika Bisnis
Etika
Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika Bisnis
lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang
lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam
kegiatan bisnis sering kali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh
ketentuan hukum.
Kata ‘etika’ berasal dari kata
Yunani ethos yang
mengandung arti yang cukup luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang,
padang rumput, kebiasaan, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berpikir. Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki
satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas
ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis (Muslich,1998:4).
Etika sebagai Filsafat
Moral
Etika sebagai filsafat
moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan
rasional mengenai
- Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
- Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima
Etika sebagai sebuah
ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
- Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
- Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
- Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.
Pengertian Bisnis
Bisnis di dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Ada tiga hal penting didalam bisnis yaitu :
1. Menghasilkan barang dan jasa
2. Mencari keuntungan
3. Mencoba meneruskan keinginan konsumen
Bisnis di dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Ada tiga hal penting didalam bisnis yaitu :
1. Menghasilkan barang dan jasa
2. Mencari keuntungan
3. Mencoba meneruskan keinginan konsumen
Etika bisnis yang baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan
mengembangkan sikap saling percaya antar sesama pebisnis. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dalam berbisnis yaitu:
- Yang pertama adalah memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain.
- Yang kedua adalah mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda. Meski begitu, terdapat beberapa etika yang berlaku umum.
- Yang pertama adalah memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain.
- Yang kedua adalah mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda. Meski begitu, terdapat beberapa etika yang berlaku umum.
Teori Etika
Ada empat macam teori
etika yaitu :
1. Etika Teologi yaitu
etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai dengan tindakan itu, atau berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas
tindakanyang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai
sesuatu yang baik atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.
Filosofinya:
- Egoisme etis yakni perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.
- Utilitarianisme. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :a) Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
2. Teori Deontologi yaitu berasal dari bahasa Yunani , “ Deon “
berarti tugas dan logos berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan
kewajiban manusia untuk bertindaksecara baik. Suatu tindakan itu baik bukan
dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atautujuan baik dari tindakanyang
dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baikpada diri
sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan
itudilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
·
3. Teori Hak yakni merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua
sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat
semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
·
4. Teori Keutamaan yakni memandang sikap atau akhlak
seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur,
atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai
berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
·
1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan
misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
·
2. Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung
keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik
internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang
teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan
perusahaan tersebut.
·
3. Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan
prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
·
4. Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait
dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai
kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
·
5. Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip
kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar